Mendekatkan diri kepada ALLAH

Taqorrub Ilallaah
Ustadz Yusuf Mansur

(+) 0815840xxxxxxx:

Ass, maaf ustad kalau saya mengganggu. Saya minta bantuan dan do'a nya agar saya keluar dari masalah besar yang sedang saya hadapi. Saya sudah keluarga dengan 2 anak. Saat ini saya sedang terlilit hutang yang cukup besar dan saya bingung cara melunasinya, karena ibarat lebih besar pasak daripada tiang. Mungkin bagi ustad ini masalah biasa, tapi bagi saya ini sangat besar dan saya tidak tau harus bagaimana? Saya kasihan dengan istri dan anak-anak, karena belum bisa membahagiakan mereka. Mohon bantuannya. Jazakalloh khoiron katsiro. (hamba Alloh)

Yth. Penikmat DhuhaaCoffee, banyak banget pertanyaan kayak begini. Sungguh pun ini soal hutang, tapi bisa digunakan untuk semua keperluan; jodoh, anak keturunan, penyakit, pekerjaan, karir, beli rumah, beli mobil, pengen kaya, pengen senang, pengen dicintai Allah, pengen disayang Allah, dll; dan bisa pribadi sifatnya, bisa dikerjakan untuk orang lain fadhilahnya; untuk perusahaan, yang dikerjakan oleh karyawan-karyawannya, untuk keluarga yang dikerjakan oleh anggota keluarga yang lain, dan lain sebagainya. Inti dari semua sms ini adalah bagaimana mengejar Allah dan fokus ke pertolongan Allah. Ini saya sebut dengan Perjalanan Taqorrub Ilallaah/Proses Mendekatkan Diri ke Allah.

Selamat memasuki gerbang amaliyah dan ibadah. Bungkus semua ini dengan ridha, ikhlas, pasrah, yakin, dan penuh spirit dalam pengerjaannya. Insya Allah selama melakukan apa yang saya tulis, Allah akan jamin makan minum hariannya, kehormatan dan kemuliaannya, keselamatan, ongkos harian, hingga akhirnya final dan hadiah-hadiah setiap perjalanan yang dilalui.

Apa yang saya tulis ini bukan sesuatu yang sulit dikerjakan. Saya pribadi melakukannya. Hampir dalam kurun waktu 7 tahun yang boleh dibilang berturut-turut. Subhaanallaah... Mengasyikkan. Walau tetap saja banyak kekurangannya, saya tetap saja merasa masih kurang maksimal dalam pengerjaannya. Ok, saya doakan semoga istiqamah.


Ikuti tahapan-tahapan ini:
  1. Bangun kepasrahan di awal. Terjemahkan kepasrahan yang dimaksud seluas-luasnya: rasa malu diketahui tetangga, kemungkinan hilang aset, kemungkinan menghilangkan aset orang lain yg kita jaminkan barangkali, terima itu semua dengan segala resiko.
  2. Terima resiko terburuk dengan lapang dada: cerai, dipenjara, dihina dan sebagainya.
  3. Kejar dengan shalat taubat dari dosa-dosa: syirik, ninggalin shalat (termasuk ga beres shalat wajib/sering telat dan meninggalkan shalat sunnah muakkad), durhaka sama orang tua, zina, makan rizki haram, judi, minum-minuman/obat-obatan, mutusin silaturrahim, kikir, ghibah.
  4. Kejar dengan shalat malam dari jam 02.30 sampai akhiri dengan shubuh berjamaah di masjid. Variasikan dengan baca Al Qur'an, shalat-shalat tasbih, hajat, istighfar, yang semuanya dilakukan di malam hari.
  5. Dhuha saban hari, tuntaskan sampe 12 rakaat dengab 6x salammasing-masing 2 rakaat.
  6. Baca asmaa-ul husnaa yaa fattaahu yaarozzaaqu sekurang-kurangnya 111x ba'da sholat dhuha.
  7. Minta maaf sama orang tua, mertua, istri, dan anak-anak.
  8. Rapikan shalat berjamaah, qabliyah ba'diyah dan jaga wudhu-nya.
  9. Baca 3 surah ini masing-masing 1x sehari: yaasin, al mulk, waaqi'ah.
  10. Sedekahkan sisa uang dan barang.
Rapikan semua ini dalam 3, 7, 14, 21, 40, 100 hari. Insya Allah kekejar semua hutang. Jangan ada keluhan, jangan ada pertanyaan lagi. Jalanin aja. Jangan ada bolongnya. Umpama kata nanti sampe di penjara, tambah enak tuh. Bisa konsentrasi melakukannya. Lakukan sepenuh hati. Suruh anak-anak dan istri siap-siap untuk semua perkara yang terburuk sambil memasrahkan semuanya kepada Allah. Insya Allah semua akan baik-baik saja. Kalau berkenan, jelajah isi website ini, khususnya yang terkait dengan Riyadhah 40 hari. Ikuti dengan seksama. Jangan lupa pula berdoa di setiap awal dan akhir setiap poin di atas.

Insya Allah bukan hanya bakal selesai, tapi juga bakal melesat dah jadi kaya, sukses, tawadhu', taat, dan penuh hikmah hidupnya sebab pernah pahit.

Semoga bermanfaat. Salam...

TIGA (3) TEKNIK DASAR FOTOGRAFI

Ada beberapa hal yang paling mendasar dan perlu diperhatikan dalam teknik dasar Fotografi agar nantinya diperoleh foto yang berkualitas baik tanpa ada sakit sedikitpun, diantaranya yang paling pokok dalam fotografi adalah :

1. Focusing (pemfokusan)
2. Bukaan Diafragma
3. Speed (kecepatan rana)


Focusing
Suatu obyek foto akan dapat terekam dengan baik apabila berada pada titik fokus lensa atau setidaknya masuk zona tajam (dept of field). Oleh karena kita tidak mungkin selalu menjaga jarak tertentu dengan obyek foto, maka pada lensa terdapat fasilitas yang berfungsi sebagai pencari jarak antara kamera (pemotret) dengan obyek.
Sistem focusing pada lensa manual mamilkiki 2 macam cara kerja, yaitu rotasi dan panel.ketika kita menggerakkan panel focusing (rotasi dan panel), maka lensa secara langsung akan bergerak sampai kita mendapatkan imaji tajam pada jendela bidik
Secara definisi, memfokus adalah menyetel lensa agar menimbulkan imaji tajam pada foto nanti. Pada kamera LSR (Single Lense Reflect) atau kamera refleksi lensa tunggal, apa yang tampak di jendela bidik sama dengan yang akan terjadi di fotonya. Jadi memfokus pada kamera SLR adalah menyetel titik fokus lensa sampai menimbulkan imaji tajam pada jendela bidik.
Fotografi pada dasarnya adalah memindahkan imaji yang ada di alam nyata pada gambar dua dimensi dengan bantuan lensa. Di alam nyata mata manusia akan lengsungn memfokus kepada suatu obyek yang dilihatnya, sedangkan lensa kamera hanya akan memfokus ke bagian-bagian tertentu yang diinginkan pemotret saja.
Lensa kamera mempunyai keterbatasan dalam memfokus. Lensa hanya mampu memberikan imaji tajam pada suatu kedalaman tertentu saja. Lensa secara umum tidak bisa memfokus pada semua yang tampak pada jendela bidik. Secara teknis disebut bahwa lensa mempunyai dept of field.
Lensa sudut lebar (Wide), tampaknya mempunyai dept of field sangat lebar, namun sesungguhnya tidak demikian. Seperti lensa lain, lensa lebar sebenarnya juga mempunyai titik fokus satu bidang saja, sementara satu bidang lainnya sekedar mempunyai acceptable sharpnes (ketajaman visual yang layak bagi manusia) dengan keterbatasan lensa itu, fokus yang “meleset” akan menghancurkan sebuah foto. Pemilihan bagian mana yang harus fokus dan bagian mana yang tidak harus fokus, sangat tergantung bagian mana yang akan ditonjolkan dan bagian mana yang sekedar latar belakang.

Diafragma
Diafragma adalah komponen dari kamera yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk kedalam bidang FILM. Bukaan diafragma atau yang lebih kita kenal dengan sebutan aperture menentukan seberapa besar cahaya yang masuk pada lensa. Bukaan diafragma dilambangkan dengan f merupakan angka-angka pada lensa. Angka-angka bukaan diafragma (f) adalah sebagai berikut :
f/1, f/1,4, f/2, f/2,8, f/3,9, f/4,5, f/5,6, f/8, f/11, f/16, f/22, f/27, f/32
Prinsip- prinsip diafragma:
Semakin besar angka diafragma (=bukaan kecil) berarti semakin kecil cahaya yang bisa masuk, tetapi mamberikan ruang tajam yang besar.
Sedangkan semakin kecil angka diafragma (=bukaan besar) berarti semakin besar cahaya yang bisa masuk, tetapi memberikan ruang tajam yang sempit.
Bukaan besar, berarti angka bukaan diafragma kecil
Bukaan kecil, berarti angka bukaan diafragma besar.
Semakin besar bukaan diafragma, maka semakin cepat kecepatan rana
Semakin kecil bukaan diafragma, maka semakin lambat kecepatan rana


Pengertian Shuter Speed (rana)
Shuter Speed (rana) adalah kecepatan yang dimiliki kamera untuk mengatur kecepatan mengambil cahaya yang masuk pada kamera.
Kecepatan rana (speed) dan bukaan (diafragma) merupakan unsur yang tak terpisahkan dalam menentukan pencahayaan (exposure) sebuah obyek foto. Bukaan diafragma sangat menentukan seberapa besar cahaya masuk, sedangkan kecepatan rana pada kamera sangat menentukan berapa lama cahaya tersebut boleh masuk. Kecepatan rana diukur dengan detik dan angka-angka kecepatan rana tersebut adalah : 1, 2, 4, 8, 15, 30, 60,125, 500, 1000, 2000, 4000, 6000, dan kellipatannya yang pada klamera menunjukkan perbandingan yaitu :
1/1 detik, 1/2 detik, 1/4 detik, 1/8 detik, 1/15 detik dst.
Hubungan antara kecepatan rana dan seterusnya adalah berkebalikan, misalnya sewaktu memotret, pencahayaan yang dibutuhkan pada waktu kita memotret adalah f/16 dan 1/15 detik (berpatokan pada light meter yang ada di kamera), tetapi karena tidak membawa tripod, maka membutuhkan kecepatan rana yang lebih tinggi yaitu 1/125 detik agar kamera tidak goyang dengan menambah kecepatan rana menjadi 1/125 detik, maka bukaan diafragma harus bertambah besar menjadi f/5,6 (ingat ! bahwa bukaan bertambah besar berarti angka-nya semakin kecil) agar cahaya yang masuk sama.
Perbandingan kedua hal tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Diafragma f/2 f/2,8 f/4 f/5,6 f/8 f/11 f/16
Speed 1/1000 1/500 1/250 1/125 1/60 1/30 1/15

Memahami Bahasa Tubuh

Body Language

  1. Komunikasi yang (umumnya) tidak disadari.
  2. Menunjukkan internal reality seseorang, yang ‘keluar ’ mendahului bahasa verbal.
  3. Sangat berpengaruh dan perlu dioptimalkan sesuai tujuan komunikasi.

Jika berlawanan dengan bahasa verbal, akan mengurangi kekuatan komunikasi. Namun jika selaras dengan bahasa verbal, akan menambah kekuatan komunikasi.

Manfaat mempelajari body language

Mengamati body language lawan bicara, contoh:

  1. Mengerti apa yang tidak terkatakan, dan ada dipikiran lawan bicara.
  2. Mengenali tanda kebohongan, tanda kebosanan, dan lain-lain.

Memperbaiki body language kita sendiri, contoh:

  1. Membangun hubungan dengan lebih cepat.
  2. Memper kuat pengaruh komunikasi.
  3. Menghindari kesalahpahaman dan misinfor masi.
  4. dan lain-lain.

Tidak universal sepenuhnya

Tidak semua bangsa memiliki arti yang sama untuk sebuah bahasa

nonverbal tertentu.

1. Orang India mengangguk artinya tidak setuju, bergeleng artinya

setuju. Bangsa lain melakukan sebaliknya.

2. Tangan mengacung dengan jari telunjuk dan jempol membentuk

lingkaran, bagi orang Perancis artinya nol, bagi orang Yunani artinya penghinaan, bagi orang Amerika artinya bagus.

1. Personal Space/Jarak Berdiri Antara 2 orang

Menandakan:

Wilayah geografis yang dipersepsikan sebagai teritori pribadi.

Jarak yang menunjukkan jauh dekatnya suatu hubungan antar a 2 orang.

Manfaat:

Untuk memacu keakraban, dengan sengaja perdekat jarak secara gradual saat berkenalan atau melobby seseorang.

2. Senyum Menandakan:

Perasaan orang sedang senang hati, nyaman, setuju.

Manfaat:

Tersenyum lebih dahulu, untuk merangsang orang match dengan Anda. Gabungkan senyuman Anda dengan anggukan.

3. Ekspresi muka

Menandakan:

Kondisi pikiran seseorang.

Manfaat:

Berdampak sangat besar pada pembentukan persepsi.

Ada orang yang ekspresi mukanya selalu nampak mismacth (bawaan lahir) maupun habituasi ( controlled face, poker face, wall face).

4. Open Posture

Menandakan:

Seseorang merasa terbuka, percaya diri.

Manfaat:

Membuat orang lain merasa Anda yakini.

Hindari:

- Menyilangkan tangan.

- Memasukkan tangan ke dalam saku/di belakang.

- Memeluk barang secara defensif (tas wanita, dompet, dll)

5. Forward Lean (Tubuh condong ke depan ke arah lawan bicara)

Menandakan:

Lawan bicara tertarik pada pembicaraan kita.

Manfaat:

Membuat lawan bicara merasa nyaman, condongkan tubuh Anda, posisikan menghadap lawan bicara.

Bila posisi Anda di sampingnya, lakukan dengan agak miring.

6. Touch

Menandakan:

Orang merasa mulai akrab.

Manfaat:

Mempercepat keakraban, misalnya memberikan sentuhan berupa jabat tangan di awal pertemuan.

- Lakukan sentuhan sepanjang dilakukan dengan sopan dan memungkinkan.

- Sentuhan dianggap “netral” di punggung tangan. Lakukan sealami mungkin, tidak kelihatan nafsu atau menyengaja.

7. Eye Contact (soft and warm)

Menandakan:

Keterbukaan, apa adanya, terus terang.

Manfaat:

Meningkatkan keper cayaan lawan bicara pada kita dengan cara selalu bertatapan dengan mata lawan bicara secara hangat (senyum).

- Tatapan di daerah sekitar area mata dan hidung.

- Jangan main mata/piknik ke daerah erogen.

8. Anggukan kepala

Menandakan:

Persetujuan, afirmasi, akrab, suka (terkecuali orang India)

Manfaat:

Pada saat mendengar kan lawan bicara, anggukan kepala dengan halus dan sinkron. Saat terbaik adalah di setiap jeda kata lawan bicara, atau saat

kalimat mer eka memer lukan per setujuan.

Saat mengucapkan kali mat untuk mendapatkan per setujuan (ter masuk

kalimat perintah), maka anggukkan kepala Anda sendiri.

9. Meletakkan tangan seperti bertopang dagu/menelpon dengan kepala dan badan tegak

Menandakan:

Kondisi seseorang sedang menganalisa/menimbang pembicaraan orang lain.

Manfaat:

Hindari meletakkan tangan seperti itu saat mendengarkan lawan bicara.

10. Mengangkat satu kaki dan kedua tangan di belakang kepala

Menunjukkan:

Seseorang tengah merasa dominan, menantang, berkuasa.

Manfaat:

Hindari bersifat seperti ini.

11. Menggaruk belakang kepala/leher

Menandakan:

Kesan bohong/ragu.

Kesan lebih kuat jika muka dialihkan dari lawan bicara.

Manfaat:

Hindari melakukan seperti itu.

12. Menjulurkan tangan kepada lawan bicara dengan telapak tangan di atas

Menandakan:

Kesan jujur, terus terang.

Manfaat:

Saat mengatakan suatu fakta atau menanggapi tuduhan yang tidak benar,

lakukan hal ini dengan diser tai senyum datar .

13. Memukul tubuh sendiri (kepala, dahi atau paha)

Menandakan:

Sedang kelupaan atau menyalahkan diri sendiri.

Manfaat:

Jika lawan bicara melakukan itu, terima saja, jangan disalahkan lagi, gunakan sebagai face saving.

14. Tangan membentuk piramid

Menandakan:

Sikap percaya diri, punya pendapat yang diyakini.

Manfaat:

Lakukan saat diperlukan.

15. Menguasai Gerakan Tangan (menggambarkan sesuai dengan perkataan)

Menandakan:

Pembicara adalah orang yang berpikir secara visual.

Manfaat:

Untuk meningkatkan impresi kata-kata, gerakkanlah tangan mengikuti kata yang Anda jelaskan.

Akan lebih mudah diingat.

Pentingnya Intonasi (Aspek Vocal)

Intonasi

Untuk membuat pembicaraan jadi menarik.

Berbicara tanpa intonasi akan mengesankan bahwa pembicara sendiri tidak tertarik.

Intonasi punya manfaat penting lainnya berikut ini:

1. Nada

Untuk mendapatkan perhatian dengan cara nada diturunkan

Untuk menekankan kata penting dengan cara nada diturunkan

Contoh: Aspek berikut ini penting yakni adanya sistem perundangan yang berlaku di daerah (PERDA)

2. Tempo

Untuk menekankan suatu kata yang kita harapkan masuk ke bawah sadar.

Lakukan dengan tempo yang cukup p.e.l .a.n

Contoh: Jaman modern ini anak lebih banyak mengalami tantangan jadi

perlu sekali adanya u.p.a.y.a… p.e.r .l.i.n.d.u.n.g.a.n.

3. Timbre

Untuk membuat kata terkesan lebih mantap perberat tekanan kata.

Contoh: Jika riset sudah dilakukan, kita pasti aman.

Untuk membuat kata terkesan lebih enteng ringankan tekanan kata.

Contoh: Munculnya perbedaan adalah hal yang biasa.

4. Jeda

Untuk memancing munculnya rasa ingin tahu.

Untuk menimbulkan harapan (expectation).

Gunakan jeda tepat sebelum kata yang ingin dipicu r asa ingin tahu.

Contoh: “Hal terpenting dalam komunikasi adalah mempengaruhi………state of mind”.

Contoh:

Susi…, menggigit anjing mati

Susi menggigit…. , anjing mati

Susi menggigit anjing…, mati

Susi menggigit anjing! Mati?

Susi menggigit Anjing?… .. Mati!!!

Susi mengigit? Anjing!!! Mati …

Psikologi Persepsi dalam Desain Komunikasi Visual

Psikologi Persepsi dalam Desain Komunikasi Visual

September 2, 2008
by gogorbangsa

Psikologi Persepsi dan Desain Komunikasi Visual

Sebelum kita melangkah mengenai hubungan antara psikologi persepsi dan desain komunikasi visual, ada baiknya kita bahas mengenai apa itu desain komunikasi visual itu sendiri.

Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan adalah seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).

Psikologi

Psikologi atau psychology secara etimologi atau asal-usul kata berasal dari kata psycho, yang berasal dari bahasa Yunani psukhē yang artinya pikiran, jiwa (mind). Sementara -logy sendiri berarti ilmu, jadi artinya adalah ilmu yang mempelajari jiwa dan pikiran.

Psikologi adalah sebuah disiplin ilmu yang bersifat akademis dan terapan yang melingkupi studi mengenai proses mental dan perilaku. Bidang yang dipelajari oleh para psikolog adalah perihal persepsi, kognisi (proses penyerapan pengetahuan), emosi, kepribadian dan hubungan interpersonal. Psikologi juga dikenal akan terapan pada aktivitas kehidupan manusia sehari-hari seperti: keluarga, pendidikan dan pekerjaan, juga perlakuan terhadap permasalahan kejiwaan manusia. Beberapa sub bidang psikologi diantaranya psikologi pengembangan sumber daya manusia, psikologi olahraga, psikologi kesehatan, psikologi industri, psikologi media dan psikologi hukum.

Sekilas Sejarah Psikologi

Studi mengenai psikologi dalam konteks filosofi sendiri sudah dimulai jauh pada peradaban kuno di Mesir, Yunani, Cina dan India.

Namun pemikiran yang memakai eksperimen psikologi sebagai dasarnya adalah dimulai pada buku karangan Alhazen yaitu Book of Optic (dalam bahasa Arab Kitab al-Manazir atau Latin – Opticae Thesaurus) ditulis pada tahun 1021. Sebuah buku yang berisi penjelasan-penjelasan awal mengenai psikologi persepsi visual dan ilusi optis.

Gb. 1. Alhazen atau Alhacen atau Ibn al Haytham

Psikoanalisis – salah satu tokoh yang paling terkenal dari psikoanalisis ini adalah Sigmund Freud. Studinya mengenai perkembangan kepribadian, sosialisasi, identifikasi, agresi, kebudayaan dan perilaku manusia. Teori-teorinya mengenai hal bahwa manusia memiliki keinginan (homo volens). Tokoh-tokoh lainnya adalah Carl Jung, Adler, Abraham, Horney dan Bion.

Psikologi kognitif – studinya pada bidang Sikap, bahasa dan berpikir, dinamika kelompok dan propaganda. Berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir (homo sapiens). Tokoh-tokoh dari spikologi kognitif ini antara lain Lewin, Heider, Festinger, Piaget dan Köhlberg.

Behaviourisme – berpendapat bahwa manusia adalah sebuah mesin (homo mechanicus) yang bisa dilakukan pelaziman atas perilakunya. Tokoh-tokoh dari aliran ini adalah Hull, Miler dan Dollard, Rotter, Sklinner, Bandura yang menekankan studi pada persepsi interpersonal, konsep diri, eksperimen, sosialisasi, kontrol social, ganjaran dan hukuman.

Humanisme – berpendapat bahwa manusia adalah makhluk yang bermain (homo ludens). Studi dari aliran ini adalah pada konsep diri, transaksi interpersonal, masyarakat dan individu. Mereka yang ada pada aliran ini antara lain Rogers, Combs dan Snygg, Maslow, May Satir, Peris.

Sub-sub Bidang Psikologi

Psikologi memiliki wilayah cakupan yang sangat luas berikut beberapa pendekatan yang berbeda-beda mengenai proses mental dan perilaku. Berikut beberapa sub bidang psikologi tersebut:

1. Psikologi klinis

2. Psikologi konseling

3. Psikologi pendidikan

4. Psikologi forensik

5. Hukum dan psikologi

6. Psikologi kesehatan

7. Human factors psychology

8. Psikologi industri/organisasi

  1. Psikologi sekolah (kombinasi psikologi pendidikan dan psikologi klinis)

Psikologi Persepsi

Dalam psikologi, persepsi visual adalah kemampuan manusia untuk menginterpretasikan informasi yang ditangkap oleh mata. Hasil dari persepsi ini disebut sebagai penglihatan (eyesight, sight atau vision). Unsur-unsur ragam psikologi dalam penglihatan secara umum terangkum dalam sistem visual (visual system). Sistem visual pada manusia memungkinkan untuk beradaptasi dengan informasi dari lingkungannya.

Masalah utama dari persepsi visual ini tidak semata-mata apa yang dilihat manusia melalui retina matanya. Namun lebih daripada itu adalah bagaimana menjelaskan persepsi dari apa yang benar-benar manusia lihat.

Studi awal dari psikologi persepsi dimulai dari dua kelompok besar dari pemikiran Yunani Kuno yang menjelaskan mengenai bagaimana penglihatan itu mengemban tugasnya. Yang pertama adalah teori emission, sedangkan yang kedua adalah teori intromission.

Berikutnya adalah apa yang sudah kita singgung di depan yaitu tulisan dari Alhazen Book of Optics. Kemudian ada yang disebut sebagai teori gestalt dan analisa pergerakan mata (analysis of eye-movements).

Gb. 2.Contoh Teori Gestalt: Segitiga Kanizsa

Peranan Psikologi Persepsi dalam Desain Komunikasi Visual

Bahwa ada faktor untuk harus menyampaikan suatu pesan yang sifatnya persuasif, maka peranan psikologi persepsi sangat dibutuhkan di sini. Sebagai penyampai pesan kita harus memahami keadaan dan sifat-sifat dari sasaran kita (target audience). Dengan kita memahami apa, siapa dan bagaimana dari sasaran kita. Sehingga semua apa yang kita sampaikan akan mengena dan efisien. Sebuah pesan akan percuma jika tidak dipahami oleh penerimanya. Bila kita bicara dengan perbandingan biaya yang kita keluarkan, maka hal tersebut sama saja dengan pemborosan. Dengan demikian sebelum kita melakukan penyampaian pesan, kita harus pahami dulu sasaran kita. Setelah itu baru menentukan bagaimana pesan tersebut disampaikan.

Gb. 3. Iklan Cetak Audi

Bacaan:

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001

Danah Zohar dan Ian Marshall (terj.), SQ – Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Hidup, Penerbit Mizan, Bandung, 2000

Bradley Steffens, Ibn al-Haytham: First Scientist, Morgan Reynolds Publishing, 2006


Alhazen atau Alhacen (965-1039) seorang polymath (orang yang ahli dalam banyak bidang). Seorang Arab Persia dengan nama asli Ibn al Haytham. Lahir di Basra, Irak sehingga sering dipanggil juga sebagai al-Basri.

Tipografi yang Tepat untuk Visualisasi Brand

Tipografi yang Tepat untuk Visualisasi Brand
Pada pertemuan yang lalu kita sudah membahas kriteria sebuah logo yang baik seperti apa. Juga mengenai berbagai klasifikasi bentuknya. Terutama pada klasifikasi logo name and design together dan name alone, maka peran pemilihan huruf sangat penting di sini.
Setiap brand memiliki karakter dan pesan tersendiri yang mana bisa muncul dan dimunculkan dari pemilihan jenis huruf. Adapun setiap jenis huruf juga memiliki karakter sendiri-sendiri. Jenis huruf juga disebut sebagai fonts terangkum dalam tipografi/typography (ilmu mengenai jenis huruf dan pemilihannya). Seperti halnya manusia, bentuk setiap jenis huruf memiliki karakter dan kekhasan masing-masing. Memilih jenis huruf yang tepat akan mampu mengantarkan maksud karakter dari brand tersebut.

Dalam hal memilih huruf diibaratkan seperti memilih pakaian yang tepat untuk suatu kegiatan tertentu. Untuk pergi ke pesta kita pilih pakaian yang layak untuk ke pesta, jas lengkap atau batik lengan panjang untuk pria. Namun sebaliknya pakaian tersebut tidak tepat dan tidak nyaman ketika kita pakai pergi mendaki gunung, ke pantai atau bermain sepak bola (kecuali James Bond barangkali ya, ke mana-mana pakai jas).

Pemilihan hurufpun sebenarnya juga merupakan hal yang abstrak. Ada aturannya namun lebih memerlukan intuisi dan referensi dalam melakukannya. Seperti ketika kita mendengarkan sebuah lagu, kita bisa merasakan suasana-suasana yang muncul dari lagu tersebut. Apakah sedih, gembira, bersemangat, tranquile, hening, syahdu, sakral, provokatif, jenaka, kekanak-kanakan, romantis, melayang dan sebagainya.

Mengenal Desain Komunikasi Visual

Apa itu Desain Komunikasi Visual?
Meski dewasa ini istilah desain komunikasi visual sudah banyak dikenal luas, namun masih saja banyak yang awam terhadap istilah tersebut. Terlebih 10 atau 20 tahun silam ketika saya mulai mengambil kuliah ilmu tersebut. Pun juga hari ini, desain komunikasi visual masih terasa asing di telinga beberapa orang.

Orang banyak mengira bahwa desain komunikasi visual itu identik dengan iklan. Benar memang, namun tidak sepenuhnya betul. Iklan adalah hanya salah satu bidang yang dihasilkan oleh desain komunikasi visual. Saya punya pengalaman nyata mengenai persepsi orang terhadap bidang desain komunikasi visual ini.
Ada orangtua calon mahasiswa yang menentang keras anaknya masuk ke program studi desain komunikasi visual ini. Apa pasal? Ternyata si orangtua tak rela anaknya kelak menjadi tukang bikin spanduk. “Pokoknya tidak! Anakku tak boleh jadi tukang spanduk atau bikin stempel di pinggir jalan!” begitu katanya. Ya, kita tak bisa salahkan si orangtua calon mahasiswa tersebut, karena bidang desain komunikasi visual ini perlu sedikit penjelasan yang agak panjang.
Jika kita melihat di sekeliling kita, sebenarnya tidak kita sadari bahwa kehidupan kita sehari-hari dilingkupi oleh produk-produk bidang desain komunikasi visual. Mulai dari kita bangun pagi hingga terlelap di peraduan, desain komunikasi visual mengiringi kita sepanjang hari hidup kita.

Desain komunikasi visual sendiri berasal dari tiga kata, desain (dari bahasa Inggris design yang diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya merencanakan atau merancang. Dalam hal ini ada unsur untuk mengenali permasalahan, menetapkan tujuan dan menentukan pemecahan.

Kemudian kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin communicatio yang artinya berbagi/membagi.

Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual.


Jadi desain komunikasi visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain. Dengan tujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan khaidah bahasa visual yang khas. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi).


Sekilas Sejarah Istilah Desain Komunikasi Visual di Indonesia

Istilah desain komunikasi visual yang baru populer belakangan ini, sebenarnya baru dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980-an. Dimunculkan oleh Gert Dumbar (seorang desainer grafis Belanda) pada tahun 1977, karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

Apa Beda Desain Komunikasi Visual dan Desain Grafis?

Banyak orang seringkali bingung dengan beberapa istilah yang hampir sama. Kita seringkali mendengar tentang istilah yang hampir mirip selain desain komunikasi visual, yaitu desain grafis dan seni grafis.
Istilah desain komunikasi visual sendiri sudah dijelaskan di atas. Sedangkan desain grafis sendiri memang salah satu istilah yang paling sering disalahtukarkan dengan Desain komunikasi visual. Memang keduanya sangat berhubungan erat, namun sebenarnya ada perbedaan di antara keduanya.

Desain grafis – atau graphic design. Kata grafis menurut etimologi adalah berasal dari kata graphic (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin graphē (yang diadopsi kata Yunani graphikos), yang berarti menulis, menggores atau menggambar di atas batu. Desain sendiri merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain grafis adalah suatu konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk. Dalam desain grafis masalahnya mencakup berbagai bidang seperti teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi dan proses cetak disertai pula dengan pengetahuan tentang bahan dan biaya. Tujuan desain grafis selain menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat. Dilengkapi pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh. Orang yang berkarya di bidang desain grafis maka disebut sebagai desainer grafis (graphic designer), namun anehnya orang yang bekerja di bidang desain komunikasi visual, sangat jarang sekali disebut sebagai desainer komunikasi visual. Biasanya sebutan yang diberikan tetap saja desainer grafis. Seni grafis – sedangkan seni grafis (dan ini paling sering disalahartikan sama sebagai desain grafis) adalah masuk ke dalam seni murni (fine arts). Sementara desain grafis masuk ke dalam kelompok seni terapan (applied arts). Ya, dalam khazanah seni, ada penggolongan seni menjadi seni murni dan seni terapan. Disebut sebagai seni murni adalah jika tujuan penciptaan seni adalah untuk semata-mata untuk kepuasan bathin dan ekspresi sang seniman semata. Sedangkan seni terapan adalah seni yang tujuan penciptaannya adalah untuk memenuhi suatu kebutuhan.

Seni grafis
adalah sebuah cabang seni rupa murni yang mempergunakan teknik cetak untuk penciptaan karyanya, misalnya dengan: sablon/cetak saring, cap, cungkil kayu (wood carving), engraving, litografi, cetak digital, etsa, mezzotint, aquatint, drypoint.
Jika seniman lebih mementingkan ekspresi perasaan dalam dirinya, maka seorang desainer komunikasi visual adalah lebih sebagai penterjemah dalam komunikasi gagasan.

Disiplin Ilmu di Seputar Desain Komunikasi Visual

Sebagai pengembangan dari desain grafis, maka di dalam desain komunikasi visual mayoritas terkandung unsur-unsur desain grafis. Dasar-dasar pengetahuan desain grafis dan seni rupa menjadi wajib dalam desain komunikasi visual. Kemudian karena berkenaan dengan masalah penyampaian pesan, maka pengetahuan mengenai komunikasi juga mendukung desain komunikasi visual.
Output desain komunikasi visual yang paling banyak dikenal adalah iklan, maka di sini juga turut berperan ilmu komunikasi pemasaran. Mengirim pesan kepada manusia lain perlu pemahaman terhadap diri sasaran, maka ilmu psikologi juga mengambil bagian. Sebuah konsep pesan yang baik akan menjadi percuma jika tidak didukung dengan visualisasi yang baik. Selain diperlukan skill yang wahid untuk memvisualkan konsep tersebut, dukungan teknologi juga sangat terasa pengaruhnya di sini. Desain komunikasi visual sangat identik dengan perkembangan teknologi, utamanya teknologi informasi, maka penguasaan terhadap teknologi seperti ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Desain komunikasi visual tidak hanya berkenaan dengan visual semata. Ada dukungan teks/naskah verbal untuk melancarkan penyampaian pesan. Maka penguasaan teks juga diperlukan dalam memberikan jiwa dan konsepsi verbal yang mendukung visual.

Apa yang Kita Pelajari dalam Desain Komunikasi Visual?

Bahasa visual sebagai pokok penyampai pesan memiliki berbagai sarana dengan bentuk dan fungsinya masing-masing. Berikut berbagai bahasa rupa yang kita pelajari dalam desain komunikasi visual.


Tipografi – (typography) adalah pemilihan jenis huruf yang tepat. Tipografi menghasilkan dampak yang besar terhadap tampilan suatu rancangan komunikasi visual.
Elemen dan prinsip dasar desain – mempelajari dasar-dasar desain dan seni rupa sebagai cara untuk mengasah kepekaan terhadap estetika desain.
Ilustrasi
– orang akan lebih tertarik pesan yang bergambar dibanding yang tidak. Pemakaian ilustrasi akan menambah daya tarik pesan visual kita.

Fotografi – salah satu teknik ilustrasi adalah dengan fotografi. Dengan fotografi obyek yang muncul nampak apa adanya. Mempelajari dan menguasai fotografi adalah menjadi bagian dari ketrampilan desain komunikasi visual. Drawing – adalah teknik ilustrasi selain fotografi yang dilakukan dengan cara manual alias hand drawing. Kelebihan teknik ini adalah pada kemampuan menampilkan ekspresi yang tidak bisa dimunculkan oleh teknik ilustrasi lain. Komputer grafis – merupakan salah satu alat bantu desain yang handal saat ini. Baik untuk keperluan pembuatan ilustrasi, pengolahan citra digital dan sebagainya.

Produk-produk Desain Komunikasi Visual

Lantas apa saja produk yang dihasilkan oleh desain komunikasi visual? Desain komunikasi visual dapat diaplikasikan ke dalam dunia periklanan dan komunikasi pemasaran beserta segala rupa medianya: iklan cetak, billboard, brosur, iklan televisi, ambient media, display, pameran dan sebagainya.
Aplikasi di dunia desain grafis: logo, corporate identity, packaging, signage, environmental graphic, komik, kartun, tipografi, visual identity, ilustrasi, fotografi dan sebagainya. Dunia audio visual dan moving image-pun sekarang juga dirambah oleh desain komunikasi visual. Seperti: opening tune, animasi (2 dimensi maupun 3 dimensi), interaction design, multimedia, web design dan sebagainya. Perkembangan desain komunikasi visual saya kira tidak akan berhenti hingga seperti sekarang ini saja.

Desain Komunikasi Visual dan Teknologi Informasi

Perkembangan desain komunikasi visual seiring dengan perkembangan teknologi. Baik itu teknologi cetak mencetak, teknologi reproduksi, teknologi dokumentasi dan teknologi informasi. Sebaliknya, perkembangan pada teknologi-teknologi tersebut sangat mempengaruhi perkembangan desain komunikasi visual terutama dari segi gaya desain, media yang dipakai dan kreativitas.
Ketika teknik cetak dengan movable type diketemukan oleh Johann Gutenberg pada sekitar tahun 1439, maka mulai saat itu perkembangan desain grafis mulai maju pesat. Demikian juga dengan adanya Revolusi Industri pada tahun 1820, di mana teknologi mulai berkembang pesat. Setiap tahap perkembangan jaman dan perkembangan teknologi berpengaruh terhadap perkembangan desain. Hingga pada tahun 1980-an, Apple Computer mengeluarkan komputer dan software MacWrite dan MacPaint sebagai awal dari komputer grafis. Hanya terpaut 20 tahun kemudian, kita menyaksikan perkembangan teknologi yang luar biasa dan tentu saja diikuti oleh perkembangan dunia desain komunikasi visual. Dengan perkembangan terkini berupa internet, maka desain komunikasi visual seolah memperoleh tenaga muda yang luar biasa bagi perkembangannya. Maka sekali lagi bahwa perkembangan teknologi informasi sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan dunia desain komunikasi visual, terutama pada gaya desain, teknik, ragam media dan kreativitas. Salam!

Referensi:
Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Penerbit PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001 Carter, David E., Designing Corporate Identity Programs for Small Corporation, Art Direction Book Company, New York, 1985 Sihombing, Danton, Tipografi dalam Desain Grafis, Gramedia, Jakarta, 2001 www.desaingrafisindonesia.com www.nhsdesign.com